Hidup di lingkungan padat berarti siap mendengar berbagai suara. Dari anak-anak bermain, motor lewat, sampai pertengkaran tetangga yang terdengar jelas dari balik tembok.
Masalahnya, ketika keributan itu terjadi terus-menerus, yang terganggu bukan cuma satu orang. Banyak yang merasa tidak nyaman, tapi bingung harus berbuat apa.
Menegur takut dibilang ikut campur. Diam terus malah bikin emosi sendiri. Apalagi kalau kejadian itu terjadi malam hari saat semua orang ingin istirahat.
Sebagian warga memilih melapor ke ketua RT. Ada juga yang mencoba berbicara baik-baik. Tidak selalu berjalan mulus, tapi setidaknya ada usaha untuk menyelesaikan tanpa memperpanjang masalah.
Situasi seperti ini sering membuat orang sadar bahwa hidup bertetangga itu soal saling mengerti. Tidak selalu mudah, tapi perlu.
Kadang yang paling melelahkan bukan ributnya, tapi perasaan terjebak di tengah tanpa tahu harus berpihak ke siapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar